Kamis, 12 Mei 2022

Belajar Dari Pandemi

Covid 19
Belajar dari Pandemi


Apa itu covid 19?




dikutip dari vivahealth.co.id

Ditinjau oleh dr. Selviana Indah Jaya

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona yang baru ditemukan. Virus ini adalah virus baru dan penyakit yang tidak dikenal sebelum terjadinya wabah di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019.

Sejarah Penemuan

Pada tanggal 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO) mendapatkan informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina mengkonfirmasi telah mengidentifikasi virus baru, yaitu virus Corona, yang merupakan famili virus flu, seperti virus SARS dan MERS, yang mana dilaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi virus tersebut terjadi di Cina, termasuk di luar Provinsi Hubei.

Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-SoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pada 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama virus Corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus Disease 2019 (disingkat menjadi COVID-19).

Masa Inkubasi

Masa inkubasi dapat bervariasi antar pasien, yaitu 2-14 hari setelah terpapar virus berdasarkan periode inkubasi yang ditunjukkan sebelumnya pada virus MERS. Masa inkubasi 24 hari telah diamati dalam penelitian terbaru. WHO mengatakan periode inkubasi yang panjang dapat mencerminkan paparan ganda Coronavirus.

Menurut laporan terbaru, ada kemungkinan orang yang terinfeksi Covid-19 dapat menular sebelum menunjukkan gejala yang signifikan.

Penularan

Penularan dari orang ke orang diperkirakan terjadi melalui droplet ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya yang dapat terhirup ke dalam paru-paru.

Penularan Covid-19 dapat juga terjadi dengan menyentuh permukaan atau objek yang memiliki virus di atasnya dan kemudian orang tersebut menyentuh mulut, hidung, atau mungkin mata mereka sendiri.

Adakah Antibiotik untuk Mencegah dan Mengobati Covid-19?

Antibiotik tidak bekerja melawan virus. Antibiotik digunakan hanya untuk melawan bakteri. Antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan infeksi virus. Namun, antibiotik akan diberikan karena infeksi sekunder bakteri mungkin terjadi saat pasien tersebut dirawat di rumah sakit.

Pencegahan Penularan Covid-19

1. Cuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir sesuai dengan standar WHO

2. Hindari kerumunan/keramaian

3. Jaga posisi jarak dengan orang lain

4. Hindari melakukan kontak langsung dengan orang yang sakit

5. Konsumsi secara rutin vitamin yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh saat sehat dan mempercepat penyembuhan saat sedang sakit

6. Gunakan masker saat keluar rumah

7. Membersihkan dan mendisinfeksi secara berkala barang-barang yang sering disentuh

8. Mendapatkan vaksinasi Covid-19 sesuai dosis dan anjuran yang berlaku

 

 


Belajar dari COVID 19

 

Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan di seluruh sektor kehidupan. Berbagai perubahan ini turut menuntut penyesuaian-penyesuaian yang tidak hanya pada aspek kesehatan, sosial maupun ekonomi namun juga perencanaan pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang.

Oleh karena itu pentingnya memiliki sirkulasi udara yang baik menjadi salah satu upaya efektif untuk menekan laju penularan COVID-19. Untuk itu, saat ini dan di masa yang akan datang, perlu peningkatan ruang terbuka hijau serta mengembangkan desain bangunan yang memiliki sirkulasi udara baik dan nyaman.

Kita harus mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru tanpa ac. Membuat gedung-gedung lebih friendly non ac walaupun kita di negara tropis, karena begitu pakai ac risiko penularan semakin besar. Jadi harus bisa kembali ke desain-desain jaman dulu yang high ciling, sehingga pertukaran udaranya semakin bagus.

Kurangi pula merokok, rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh seperti hingga setengah penggunannya. Survey Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007 menyebutkan setiap jam sekitar 46 orang meninggal dunia karena penyakit yang berhubungan dengan merokok di Indonesia.

Berhentilah merokok agar udara tidak tercemar karna menurut Institut Nasional Kanker Italia, menyebutkan bahwa rokok sepuluh kali lebih berbahaya dari asap mesin diesel. Salah satu contoh kendaraan yang menggunakan mesin diesel adalah bis kota. Bayangkan ternyata asap rokok yang dikeluarkan perokok aktif lebih berbahaya daripada asap bis kota yang hitam pekat.

dikutip dari https://stikesbanyuwangi.ac.id/bahaya-merokok-bagi-kesehatan/

Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti kanker nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim. Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, risiko stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.

Merokok juga bisa menimbulkan penyakit dari asapnya, asap rokok tersebut terhirup dan masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Belum lagi bahaya dari zat nikotin yang menyebabkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang bisa berakibat fatal yaitu kanker paru-paru.

Dan juga mulai hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan. Karna sebagaimana yang diketahui,

dikutip dari https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/dampak-plastik-terhadap-lingkungan-31

salah satu sampah berbahaya yaitu plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.

Limbah atau Sampah plastik menyebabkan tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.

Juga yang terakhir mulai lah kebiasaan hidup bersih dengan tidak membuang limbah rumah tangga sembarangan, karena sangat berpengaruh terhadap lingkungan.

Limbah rumah tangga sering kali dibuang sembarangan tanpa pemilahan atau pengolahan terlebih dahulu sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan, mulai dari air, tanah, hingga udara. Pencemaran dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan limbah rumah tangga bukan menjadi hal yang bisa diremehkan karena kelak akan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat.

Pembuangan limbah rumah tangga secara sembarangan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat di sekitarnya. Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh limbah ini, yaitu penyakit diare, penyakit tifus, penyakit kolera, penyakit jamur, serta penyakit cacingan.

 

Upaya pengelolaan limbah rumah tangga secara tepat sangat perlu dilakukan untuk menanggulangi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi. Pengelolaan limbah rumah tangga dapat dilakukan sesuai dengan masing-masing jenisnya. Jenis limbah rumah tangga terbagi menjadi tiga, yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah yang berasal kotoran manusia.